Bisnis Coworking Space di Indonesia
top of page
  • Instagram Nutapos - Aplikasi Kasir Kuliner
  • Nutapos - Aplikasi Kasir Kuliner
  • LinkedIn
  • YouTube Nutapos - Aplikasi Kasir Kuliner
  • TikTok Nutapos - Aplikasi Kasir Kuliner

Bisnis Coworking Space di Indonesia


Menjamurnya start-up di Indonesia menjadi berkah tersendiri untuk para pebisnis coworking space. Tempat kerja ini dipilih untuk mengakomodasi kebutuhan pekerja atau pebisnis start up yang fleksibel dan tidak memakan banyak biaya. Coworking space sudah menjadi lahan yang cukup menjanjikan di Asia Tenggara. Bahkan tercatat dalam data Cushman & Wakefield bahwa permintaan coworking space di tahun 2017 mengalami peningkatan 15%. Mungkin saat ini coworking space baru menjamur di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya, nyatanya bisnis ini sudah menjamur menyaingi bisnis real estate. Nah, apakah Anda tertarik membangun bisnis ini? Berikut adalah hal-hal yang perlu kamu pahami terkait bisnis coworking space.


Sejarah Coworking Space

Ide awal mengenai coworking space sudah ada sejak tahun 1995 di Jerman. Saat itu, C-Base, sebuah organisasi nirlaba yang sengaja dibuat untuk meningkatkan kemampuan penggunaan komputer bagi masyarakat Jerman mendirikan C-Base Station. Gagasan tersebut memunculkan ide untuk membuat konsep kantor yang berisi kolaborasi berbagai macam orang tanpa adanya kesenjangan hirarki. Perbedaan coworking space dengan kantor pada umumnya terletak pada teknologi yang digunakan. Setelah itu, barulah gagasan tentang coworking space mulai diikuti oleh negara-negara lain, termasuk Indonesia.


Coworking Space di Indonesia

Konsep coworking space di Indonesia pertama kali diterapkan oleh anak muda asal Bandung yang bernama Yohan Totting. Yohan mendirikan Hackerspace pada tahun 2010 setelah mendapatkan inspirasi ketika ia berkunjung ke Hackerspace di Singapura. Ini berawal dari kegelisahannya sebagai pekerja lepas atau freelancer yang tidak memiliki tempat kerja tetap. Ia berpindah-pindah tempat dari warung kopi satu dengan yang lain. Setahun setelah ia pulang dari Singapura, ia mendirikan coworking space pertama di Bandung. Kemudian disusul Comma di Surabaya dan Hubud di Bali. Sejak tahun 2015, tercatat ada lebih dari 34 coworking space di Indonesia.


Tren Perubahan Kerja di Masyarakat

Munculnya coworking space di Indonesia diduga karena perubahan gaya kerja masyarakat terutama para freelancer, profesional, dan pelaku start up. Fleksibilitas dan efisiensi biaya menjadi salah satu faktor pendorongnya. Selain itu, coworking space juga diduga memiliki nilai ekonomi dimana setiap pelaku usaha bisa saling berkolaborasi dan bertemu dengan investor.


Fasilitas yang Ditawarkan

Salah satu alasan kenapa orang-orang lebih memilih coworking space daripada menyewa gedung untuk usaha start up adalah karena coworking menawarkan fasilitas yang lebih lengkap, mulai dari meja kerja, ruang meeting, koneksi WiFi, kantin, hingga ruang untuk bersantai. Beberapa coworking space juga memberikan fasilitas konferensi, meeting, dan ruang presentasi yang bisa digunakan untuk kepentingan bisnis Anda. Konsep tersebut juga menawarkan kemungkinan untuk berkolaborasi dan membangun networking dengan sesama pelaku usaha.


Sistem Sewa Coworking Space

Dibandingkan kafe dan rumah, coworking space didesain dengan harapan pelaku usaha bisa fokus bekerja sehingga mereka bisa efektif dalam menyelesaikan seluruh pekerjaannya. Coworking space dibangun untuk meminimalisir distraksi. Sistem sewa coworking space biasanya bisa diatur dalam jangka tahunan, bulanan, harian, atau bahkan per jam. Biaya sewa bisa bervariasi bergantung pada fasilitas yang ditawarkan dan lokasi. Umumnya biaya sewa per bulan adalah 3 juta rupiah.


Baca juga : Hal yang Perlu Kamu Pelajari Sebelum Menyusun Strategi Konten Marketing!



bottom of page