Selamat sudah buka cabang rumah makan atau restoran Anda! Tapi jujur saja, semakin banyak cabang, semakin pusing tujuh keliling juga dalam menanganinya, kan?
Apalagi kalau semua harus dipantau terus satu per satu, dari menjaga kualitas makanan, memastikan standar pelayanan yang sama, sampai urusan keuangan nantinya.
Ditambah lagi kalau tiba-tiba ada masalah di cabang lain, pasti langsung buat jantung berdebar tak karuan.
Nah, ada cara yang bisa buat detak jantung Anda kembali normal. Mulai dari rekrut tim yang kompeten hingga evaluasi yang terjadwal.
Yuk, baca sampai tuntas cara mengelola cabang rumah makan atau restoran di bawah ini!
Daftar Isi
Cara Mengelola Cabang Rumah Makan atau Restoran
Rekrut Tim yang Kompeten dan Kelola dengan Baik
Terapkan Standar yang Sama di Semua Cabang
Pusatkan Pengawasan Operasional Cabang
Bangun Sistem Komunikasi yang Jelas
Atur Keuangan Bisnis dengan Teliti
Cara Mengelola Cabang Rumah Makan atau Restoran
Siap-siap catat cara berikut ini, agar Anda tidak perlu lagi bolak-balik atau terus-terusan mengunjungi semua cabang setiap hari. Yuk, kita mulai!
1. Rekrut Tim yang Kompeten dan Kelola dengan Baik
Tak bisa dipungkiri, punya tim yang kompeten merupakan kunci sukses agar bisnis rumah makan Anda dapat berjalan dengan baik. Terutama kalau cabang usaha kuliner banyak.
Setidaknya, rekrut pegawai yang memahami dan mengamini bagaimana cara kerja di usaha Anda. Supaya berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.
Mulai dari pelayan, kasir, koki, sampai manajer cabang, semua harus punya skill yang pas buat posisinya.
Selain skill, mereka juga harus punya attitude yang baik. Contohnya bisa diajak kerja sama, disiplin, dan bisa beradaptasi dengan ritme kerja di restoran. Langkah dalam menemukan tim yang kompeten:
Tentukan daftar keterampilan dan kualitas yang harus dimiliki calon karyawan.
Gunakan beberapa platform rekrutmen untuk jaring kandidat terbaik.
Lakukan wawancara mendalam.
Bila memungkinkan, lakukan simulasi kerja agar Anda bisa lebih objektif menilai.
Setelah punya tim yang tepat, jangan lepas tangan di situ saja. Anda harus bisa mengelolanya dengan baik.
Beri mereka training yang sesuai standar operasional, biar mereka paham apa yang Anda harapkan dari pekerjaan mereka.
Komunikasikan ekspektasi Anda dengan jelas dan kasih feedback yang membangun. Kalau mereka berhasil melakukan tugas dengan sangat baik, jangan pelit untuk kasih apresiasi atau bonus.
Hal ini penting untuk menjaga motivasi mereka tetap tinggi dan buat mereka lebih loyal ke bisnis Anda.
2. Terapkan Standar yang Sama di Semua Cabang
Pelanggan pasti punya ekspektasi ketika mereka datang ke salah satu cabang rumah makan atau restoran Anda.
Seperti, mereka akan dapat pengalaman yang sama bagusnya kayak di tempat utama, baik dari segi rasa makanan, layanan, sampai kebersihan. Kalau satu cabang saja kualitasnya beda, pelanggan bisa kecewa.
Bagaimana cara mengelola cabang rumah makan agar tetap sama kualitasnya? Harus ada SOP (Standard Operating Procedures) yang jelas.
SOP ini meliputi semua aktivitas di bisnis Anda secara detail, dari cara masak yang sesuai resep, cara melayani pelanggan, sampai cara membersihkan area kerja. Contoh:
SOP Menyambut Pelanggan | SOP Kebersihan Dapur | SOP Shift Karyawan |
---|---|---|
1. Sambut setiap pelanggan yang masuk dengan senyuman dan sapaan ramah. 2. Arahkan mereka ke meja yang tersedia dalam waktu maksimal 2 menit. 3. Berikan menu dalam waktu maksimal 3 menit setelah pelanggan duduk. | 1. Cuci tangan sebelum menangani bahan makanan dan setelah menyentuh barang/peralatan. 2. Pastikan peralatan dapur dibersihkan segera setelah digunakan. 3. Simpan bahan makanan di tempat yang bersih dan sesuai dengan standar suhu penyimpanan. | 1. Buat jadwal shift secara mingguan dan pastikan ada rotasi agar tidak ada karyawan yang overwork. 2. Briefing singkat di awal shift untuk menyampaikan informasi penting atau promosi baru. 3. Karyawan wajib hadir 15 menit sebelum shift untuk persiapan. |
Setelah SOP-nya ada, latih setiap tim di cabang untuk mengikuti standar tersebut. Karena kalau tim tidak mengerti atau menjalaninya setengah-setengah, bisnis rumah makan Anda bisa berantakan.
Jadi, jangan anggap enteng pembuatan dan pelatihan SOP ini. Sudah ada contoh kasusnya berdasarkan informasi dari Schmidt dan Pierce (2016).
Pada tahun 2011, produk es krim butter pecan dari Sassy Cow Creamery di Columbus ditarik dari peredaran karena mengandung residu kacang.Â
Pemasoknya mengganti bahan dengan menggunakan minyak kacang tanpa diketahui oleh produsen es krim tersebut. Alhasil, ini buat bisnis merugi secara finansial dan reputasi.
Padahal, penarikan sangat bisa dicegah jika ada program prasyarat pada SOP, seperti pengecekan pemasok, penerimaan bahan, dan pengujian alergen.
Contoh simpel lain yang mungkin terjadi di usaha Anda, pelanggan menemukan rambut di makanan mereka. Nah, bagaimana SOP yang bisa mencegah dan menyelesaikan masalah ini?
Penggunaan Penutup Kepala | Kebersihan dan Pemeriksaan | Jika Benda Asing Ditemukan |
---|---|---|
1. Semua karyawan di dapur wajib menggunakan penutup kepala berupa hairnet atau topi selama jam kerja. 2. Pastikan penutup kepala menutupi seluruh rambut, termasuk bagian poni dan rambut di belakang leher. 3. Karyawan tidak diperbolehkan menyentuh rambut saat berada di area dapur. Jika perlu merapikan/mengikat rambut, karyawan harus melakukannya di luar area dapur dan mencuci tangan sebelum kembali bekerja. | 1. Pastikan meja, peralatan, dan area kerja dibersihkan sebelum dan sesudah setiap sesi memasak. 2. Sebelum makanan disajikan, karyawan dapur harus melakukan pengecekan pada hidangan untuk memastikan tidak ada rambut atau benda asing lainnya. 3. Pelayan juga harus mengecek setiap piring sebelum membawanya ke meja pelanggan. | 1. Segera dengarkan keluhan pelanggan dengan sikap sopan dan tenang. 2. Ucapkan permintaan maaf dan ambil kembali hidangan yang dikomplain tanpa berdebat atau menyalahkan pelanggan. 3. Buat hidangan pengganti yang baru untuk pelanggan, pastikan hidangan pengganti tersebut diperiksa kembali dengan teliti. 4. Jika diperlukan, tawarkan hidangan penutup atau minuman gratis sebagai bentuk kompensasi atas ketidaknyamanan yang terjadi. |
Lakukan juga kontrol kualitas secara rutin di setiap cabang usaha kuliner Anda. Bisa satu bulan atau per dua minggu sekali.Â
Minta manajer atau pegawai untuk menjelaskan masalah yang mungkin ada dalam rentang waktu tersebut. Kalau ada yang tidak sesuai SOP, langsung kasih solusi agar tidak terjadi lagi.
3. Pusatkan Pengawasan Operasional Cabang
Jika Anda tidak bisa datang ke setiap cabang setiap hari, Anda perlu punya sistem pengawasan yang efektif untuk tahu apa yang terjadi.
Kuncinya, memusatkan pengawasan operasional dengan bantuan teknologi. Contoh, Anda tidak bisa datang ketika outlet tutup untuk cek performa bisnis.
Anda dapat memakai software manajemen restoran atau aplikasi POS (Point of Sale) yang memiliki fitur akses real-time ke data setiap cabang.
Aplikasi POS Nutapos memiliki fitur tersebut. Anda bisa cek data penjualan, stok barang dan bahan baku, hingga kinerja karyawan. Semuanya bisa dipantau dari jarak jauh, melalui backoffice nutacloud.Â
Nutapos juga bisa kirim laporan penjualan harian langsung ke WhatsApp Anda. Jadi, Anda bisa cek ketika sarapan atau kopi pagi!
Dengan akses real-time ini juga, Anda dapat segera ambil tindakan jika ada kejanggalan data yang ada di aplikasi dan outlet.
Selain itu, jangan lupa untuk memisahkan hak akses setiap karyawan Anda berdasarkan posisi mereka. Misalnya:
Kasir atau pelayan cuma bisa memproses pesanan dan pembayaran pelanggan.
Manajer cabang cuma bisa input data dan cek laporan operasional harian ke sistem.
Dengan ini, semua aktivitas pada aplikasi POS bisa terpantau dengan transparan.
4. Bangun Sistem Komunikasi yang Jelas
Cara mengelola cabang rumah makan selanjutnya adalah membangun sistem komunikasi antar tim, sekaligus antar cabang outlet Anda.
Gunakan platform yang bisa diakses oleh semua anggota tim, seperti pakai aplikasi chat khusus bisnis atau software kolaborasi yang memungkinkan semua orang untuk berbagi informasi dengan mudah.
Di Indonesia, WhatsApp merupakan aplikasi chat yang paling sering dipakai. Melalui platform ini, Anda dapat membuat beberapa grup, seperti:
Grup Manajemen: Pemilik dan manajer cabang, bahas kebijakan dan target.
Grup Operasional Harian: Manajer cabang dan staf, laporan penjualan, stok, dan kendala harian.
Grup Pemasaran: Tim pemasaran dan manajer cabang, strategi promosi dan hasilnya.
Nah, agar informasi penting tidak tenggelam, pastikan ada aturan yang jelas soal ini. Dengan cara:
Tetapkan siapa yang bertanggung jawab menyaring dan menyampaikan informasi penting.
Gunakan template laporan yang mudah diikuti oleh setiap cabang.
Atur waktu pelaporan, seperti laporan dikirim setiap malam atau masalah urgen secepatnya.
Pin pesan, kebijakan, atau kegiatan promosi agar semua pihak bisa melihatnya.
Anda juga dapat membuat akun Google Drive khusus yang menyimpan semua dokumentasi bisnis, seperti SOP dan aturan.
5. Atur Keuangan Bisnis dengan Teliti
Finansial bisnis yang berantakan hanya akan mempercepat proses bisnis Anda bangkrut.
Contoh simpel keuangan yang kacau, Anda tidak mengerti kemana uang datang dan pergi. Atau bisnis dirasa untung, tapi tidak didukung laporan dan pencatatan yang jelas.
Maka dari itu, pastikan setiap transaksi tercatat dengan rapi. Cara mudahnya dengan menggunakan aplikasi POS seperti Nutapos yang bisa mencatat pemasukan dan pengeluaran secara otomatis.
Dengan begitu, Anda bisa:
Memantau arus kas secara real-time di setiap cabang usaha kuliner.
Meminimalisir risiko kesalahan pencatatan manual.
Memudahkan pembuatan laporan keuangan untuk setiap cabang secara otomatis.
Jika Anda belum memakai aplikasi POS, buat template laporan yang mudah dicontoh oleh manajer cabang atau pegawai.
Cara mengatur keuangan lebih lengkap bisa Anda lihat di artikel 7 Cara Mengelola Keuangan Usaha Kuliner yang Harus Anda Terapkan.
Selanjutnya, pisahkan uang pribadi dan bisnis. Kedengarannya sederhana, tapi ini merupakan prinsip dasar yang sering dilanggar.Â
Padahal, arus kas bisnis akan lebih jelas terlihat dan Anda tahu betapa keuntungan yang sebenarnya. Caranya:
Buat rekening bank terpisah untuk bisnis.
Pastikan semua transaksi restoran (pemasukan dan pengeluaran) hanya menggunakan rekening bisnis tersebut.
Melalui rekening bisnis pula, pengendalian biaya operasional (bahan baku, gaji karyawan, dan biaya utilitas) bisa terkontrol dengan ketat.Â
Terakhir, jangan lupa melakukan audit keuangan secara berkala untuk memastikan tidak ada kebocoran dana dan memahami aspek operasional mana yang paling banyak memakan uang.
Fokuskan audit pada transaksi yang tidak wajar, seperti ada selisih antara laporan dan kenyataan nominal di rekening.
Kesimpulan
Demikian cara mengelola cabang rumah makan atau restoran dari Nutapos! Dengan strategi yang jelas, Anda bisa bangun tim yang solid, buat standar kualitas, hingga mengatur keuangan dengan benar.
Semua harus ditangani dengan teliti. Kalau tidak, satu masalah kecil bisa merembet ke cabang lain, dan itu berpotensi buat bisnis jadi berantakan.
Memang semua ini membutuhkan waktu dan usaha, namun hasilnya pasti sepadan dengan manajemen yang lebih lancar. Jadi, mulai dari sekarang.
Bila Anda belum menemukan aplikasi POS yang tepat untuk bisnis, pertimbangkan Nutapos! Aplikasi kasir Nutapos dibuat khusus untuk menangani semua kebutuhan usaha kuliner di Indonesia.
Fiturnya pasti pas, tapi lengkap! Nutapos juga menyediakan masa coba gratis selama 14 hari. Tertarik? Unduh aplikasinya sekarang atau daftarkan akun Anda melalui backoffice nutacloud.
Comments