Influencer marketing memiliki kekuatan untuk menyentuh jangkauan pasar yang lebih luas secara personal.
Bahkan, 69% konsumen lebih mempercayai dan menyukai rekomendasi dari teman, kerabat, atau influencer, ketimbang konten informasi atau iklan dari suatu brand.
Mengapa demikian? Karena konsumen menginginkan konten yang asli, otentik, dan relevan. Para influencer lah yang bisa membantu Anda dalam hal ini.
Bagaimana caranya agar Anda bisa memiliki strategi pemasaran influencer yang efektif dan tepat sasaran?
Yuk, simak panduan Nutapos kali ini! Kami akan membahas semua hal yang perlu Anda ketahui, dari pemahaman dasar, tren, hingga strategi praktis!
Daftar Isi
Mengapa Bisnis Kuliner Anda Membutuhkan Influencer Marketing?
Tren Influencer Marketing Tahun 2024 di Indonesia
Strategi Menerapkan Influencer Marketing pada Bisnis Kuliner Anda
Pahami Siapa Target Audiens Anda
Pilih Platform yang Paling Sesuai
Pilih Influencer yang Relevan dengan Industri Kuliner
Buat Kampanye yang Otentik
Sertakan Call-to-Action (CTA) yang Jelas
Tawarkan Promosi Eksklusif
Manfaatkan Testimoni dan Ulasan Positif
Lakukan Kolaborasi Jangka Panjang
Analisis dan Evaluasi Kinerja Kampanye
Strategi Memilih Influencer yang Tepat untuk Bisnis Kuliner
Pertimbangkan Skala Influencer dan Engagement Rate
Tinjau Karakteristik Audiens Influencer
Perhatikan Gaya dan Kualitas Konten Influencer
Pastikan Kredibilitas Influencer
Cek Ulasan dan Testimoni dari Brand Lain
Pahami Performa Data Analitik Influencer
Nutapos, Bantu Anda Pantau Hasil Promosi dari Influencer Marketing
Apa Itu Influencer Marketing?
Sederhananya, influencer marketing adalah strategi pemasaran yang memanfaatkan sosok berpengaruh (influencer) di media sosial untuk mempromosikan produk atau layanan.
Influencer bisa berasal dari berbagai latar belakang, seperti selebriti, blogger, atau pengguna yang memiliki pengaruh besar dalam komunitas tertentu.
Intinya, mereka memiliki kemampuan untuk mempengaruhi keputusan pembelian pengikut mereka.
Dalam konteks bisnis kuliner, influencer bisa berupa food blogger, chef terkenal, atau pecinta kuliner dengan banyak pengikut.
Dengan menjalin kerja sama yang tepat, Anda bisa memanfaatkan pengaruh influencer untuk meningkatkan brand awareness sekaligus menjaring lebih banyak pelanggan baru.
Mengapa Bisnis Kuliner Anda Membutuhkan Influencer Marketing?
Sebab, cara inilah yang sedang jadi tren pemasaran paling diminati saat ini. Cara ini ampuh karena influencer dianggap lebih kredibel dan dekat dengan audiens dibanding iklan biasa.
Contohnya, ada seorang influencer kuliner mencoba menu atau mengunjungi tempat makan Anda.
Lalu, dia membagikan pengalaman itu di media sosial dengan visual yang menarik dan gaya penyampaian yang jujur.
Si influencer pun memiliki gaya penyampaian yang persuasif, namun tetap santai dan menghibur. Audiens seolah-olah diajak langsung untuk merasakan pengalaman serupa.
Tak mengherankan jika rekomendasi dari influencer berhasil memikat perhatian dan kepercayaan audiens dengan lebih personal.
Tren Influencer Marketing Tahun 2024 di Indonesia
Menurut artikel dari INSG.CO, berikut beberapa tren penting yang patut Anda perhatikan sebagai pemilik bisnis:
Instagram merupakan jaringan paling terkenal untuk influencer di Indonesia. Sebanyak 84% pengguna media sosial menggunakan Instagram setiap hari.
Konsumen Indonesia lebih suka mengikuti influencer daripada akun bisnis brand. 62% konsumen dipengaruhi oleh rekomendasi influencer sebelum melakukan pembelian.
Bisnis mulai menyadari bahwa nano-influencer (1k-10k pengikut) justru lebih efektif karena menghasilkan tingkat keterlibatan tertinggi.
Dengan popularitas TikTok video dan Instagram Reels, video pendek menjadi format konten yang sangat digemari.
Alih-alih kampanye satu kali, banyak brand mulai menjalin hubungan jangka panjang dengan influencer untuk hasil yang lebih konsisten.
Autentisitas di atas segalanya. Konsumen semakin cerdas dan bisa membedakan mana konten yang benar-benar otentik dan mana yang hanya sekedar iklan.
Strategi Menerapkan Influencer Marketing pada Bisnis Kuliner Anda
Beralih ke strategi, pastikan Anda mengikuti langkah di bawah ini agar bisa membuat kampanye influencer yang efektif dan tepat sasaran.
1. Pahami Siapa Target Audiens Anda
Tak kenal, maka tersesat di jalan. Anda perlu mengenali dulu siapa calon pelanggan ideal untuk bisnis kuliner yang telah Anda bangun.
Pahami karakter mereka seperti apa. Jangan pernah mulai kampanye pemasaran influencer tanpa mengindahkan hal ini.
Mulai dengan membuat detail secara spesifik, mulai dari jenis kelamin, rentang usia, lokasi geografis, pendapatan, minat, gaya hidup, hingga preferensi kuliner mereka.
Semakin Anda memahami, semakin mudah pula untuk memilih influencer yang paling sesuai dan dekat dengan target audiens tersebut.
Contohnya, bisnis kuliner Anda fokus pada penyajian hidangan dengan cita rasa western. Kira-kira seperti ini karakteristik pelanggan idealnya:
|
Setelah memahami hal ini, baru Anda bisa memilih influencer mana yang bisa diajak kerjasama.
Bayangkan jika Anda salah memilih influencer yang data pengikutnya kebanyakan ibu-ibu rumah tangga atau mahasiswa?
Kemungkinan besar kampanye pemasaran Anda akan gagal. Terlebih lagi jika pengikut influencer tersebut lebih menyukai cita rasa masakan lokal.
2. Pilih Platform yang Paling Sesuai
Setiap platform memiliki karakter penggunanya masing-masing. Makanya, Anda perlu menentukan media sosial mana yang paling efektif untuk menjangkau target audiens Anda.
Seperti Instagram, TikTok, dan YouTube yang didominasi oleh generasi milenial dan Gen-Z. Facebook yang lebih banyak diakses oleh kalangan paruh baya.
Selain audiens, Anda juga perlu menyesuaikan jenis konten yang biasa mereka nikmati di platform tersebut.
Instagram kental dengan feed visual dan Instagram Stories yang memanjakan mata. TikTok lebih didominasi oleh konten video singkat, namun menghibur.
Poin terakhir adalah lokasi geografis pengguna. Jika Anda hanya mengincar pasar lokal, pertimbangkan influencer di platform yang banyak diakses oleh audiens Indonesia bukan global.
3. Pilih Influencer yang Relevan dengan Industri Kuliner
Langkah berikutnya, carilah influencer yang benar-benar relevan, kredibel, dan mumpuni di bidang kuliner.
Sebab, pengalaman dan ulasan mereka akan lebih meyakinkan dan dipercaya oleh audiens. Seorang food vlogger misalnya, pasti lebih ahli dalam memberikan penilaian terhadap rasa, tekstur, hingga presentasi hidangan.
Bandingkan keahlian tersebut dengan selebgram biasa yang hanya ingin mencari tempat nongkrong baru dan mengabadikan momen dia menikmati hidangan saja.
Perbedaan kredibilitas inilah yang membuat rekomendasi mereka lebih persuasif di mata audiens.
Selain itu, seorang influencer kuliner pada umumnya juga paham selera dan minat audiens pecinta kuliner.
Mereka akan lebih piawai dalam mendorong promosi menjadi lebih menggiurkan dan menarik perhatian para foodie di komunitasnya.
4. Buat Kampanye yang Otentik
Salah satu daya tarik influencer di mata audiens adalah aspek keotentikan konten mereka.
Para pengikut akan lebih terpikat dengan ulasan dan rekomendasi yang disampaikan dengan cara yang natural, tanpa kesan terlalu dipaksa atau dibuat-buat.
Caranya? Dengan memberikan kebebasan kreatif kepada sang influencer dalam menyampaikan pengalamannya mencoba produk atau mengunjungi tempat kuliner Anda.
Jangan terlalu membatasi atau mengatur cara mereka bercerita. Biarkan saja influencer tersebut mengekspresikan pengalaman dengan gayanya sendiri.
Baik itu dengan gaya bahasa humoris, persuasif, atau apresiasi yang mendalam terhadap setiap detail hidangan.
Tentu saja Anda tetap bisa memberikan brief soal konten yang diinginkan, seperti highlight menu andalan atau spot dekorasi favorit di restoran.
Namun dalam penyampaiannya, percayakanlah pada kreativitas sang influencer sehingga hasilnya lebih mengalir dan persuasif di mata audiens.
5. Sertakan Call-to-Action (CTA) yang Jelas
Meski disampaikan dengan gaya santai nan otentik, konten kampanye influencer juga harus tetap mengarah pada satu tujuan akhir.
Anda pasti ingin mengonversi audiens untuk mengunjungi bisnis kuliner. Untuk itu, sertakan selalu call-to-action atau ajakan yang jelas di akhir konten.
CTA ini bisa disampaikan dalam bentuk yang tidak mendikte audiens, seperti:
"Buat yang suka makan X, jangan lupa cicipi juga menu andalannya yaaa."
"Gaes, parah, kalian wajib coba sendiri sih keju lumer pizzanya di outlet terdekat".
Bandingkan dengan "Ayo, kunjungi restoran X sekarang juga!"? Intinya, jangan memaksa target audiens Anda.
CTA juga bisa berupa penyebutan alamat lengkap atau link reservasi agar audiens bisa dengan mudah menemukannya.
Tanpa adanya CTA yang jelas, kemungkinan besar konten influencer hanya akan ditonton lalu dilupakan saja oleh audiens.
6. Tawarkan Promosi Eksklusif
Anda bisa menawarkan promosi atau diskon khusus yang hanya berlaku bagi pengikut influencer tersebut.
Ini untuk meningkatkan tingkat konversi audiens menjadi konsumen yang aktif mengunjungi tempat kuliner Anda.
Contohnya, "Jangan lupa pakai kode ENAKBOSQU waktu pesan di kasir atau reservasi yaa, biar kalian dapat diskon 15%!”
Contoh lainnya, "Ada free dessert khusus untuk penonton setia yang datang dan menunjukkan postingan Instagram ini.”
Promosi semacam ini akan semakin membuat audiens tertarik. Sebab, mereka akan merasa seperti mendapatkan penawaran spesial berkat mengikuti rekomendasi sang influencer.
Hal ini juga bisa meningkatkan citra positif mereka terhadap brand kuliner Anda ke depannya.
7. Manfaatkan Testimoni dan Ulasan Positif
Semisal kampanye influencer Anda berhasil memikat audiens untuk mengunjungi restoran, jangan berhenti di situ saja.
Upayakan agar mereka turut membagikan pengalaman dan testimoni positifnya di media sosial, Google Maps, atau platform lainnya yang relevan.
Bagaimana caranya? Anda bisa mengajak mereka untuk membuat unggahan atau ulasan dengan menyertakan tagar tertentu, misalnya #MakandiWarungEnakBosQu atau @warungenakbosqu.
Alternatif lain, Anda dapat mengadakan giveaway khusus untuk pelanggan yang membagikan foto dan pengalamannya di media sosial.
Testimoni dan ulasan dari pelanggan yang puas ini bahkan akan lebih meyakinkan ketimbang kata-kata pujian dari sang influencer.
Pasalnya, mereka dianggap lebih objektif dan tidak ada motif tersembunyi di baliknya. Jadi, jangan sia-siakan potensi pemasaran dari mulut ke mulut ini.
8. Lakukan Kolaborasi Jangka Panjang
Untuk membangun kepercayaan dan loyalitas yang konsisten, Anda perlu menjalin kerja sama jangka panjang dengan sang influencer.
Maka dari itu, sangat penting untuk melakukan riset terlebih dahulu soal target audiens dan influencer yang ingin Anda ajak kerjasama. Tips memilihnya ada di bagian selanjutnya.
Misalnya saja dengan mengajak mereka menjadi "Duta Kuliner" bisnis Anda selama setahun ke depan.
Dengan begitu, mereka akan secara berkelanjutan mempromosikan produk dan mengampanyekan bisnis kuliner Anda.
Seorang influencer juga akan merasa lebih termotivasi untuk bekerja secara profesional karena mereka diikat komitmen jangka panjang.
Hasilnya pun akan lebih konsisten dalam meningkatkan awareness serta loyalitas audiens terhadap brand kuliner Anda.
9. Analisis dan Evaluasi Kinerja Kampanye
Terakhir, jangan sampai lupa untuk memonitor dan mengevaluasi performa setiap kampanye influencer marketing yang telah dijalankan.
Evaluasi ini untuk mengukur sejauh mana efektivitas strategi yang diterapkan serta mengidentifikasi area mana yang masih perlu diperbaiki.
Dalam hal ini, Anda bisa memanfaatkan berbagai data analitik, seperti:
Engagement rate atau tingkat keterlibatan.
Jangkauan audiens.
Kenaikan pengunjung website dan media sosial.
Pencatatan transaksi penjualan.
Jika memungkinkan, Anda bisa melakukan survei singkat kepada pelanggan untuk menggali insight lebih dalam.
Setelah itu, lakukan evaluasi bersama tim pemasaran Anda. Diskusikan bersama apa saja kekurangan yang telah ditemukan, misalnya:
Pemilihan influencer yang kurang tepat.
Konten yang kurang memikat.
Waktu kampanye yang kurang strategis, dan sebagainya.
Dari sanalah Anda bisa memetakan insight berharga untuk mempertajam strategi yang lebih baik pada periode berikutnya.
Strategi Memilih Influencer yang Tepat untuk Bisnis Kuliner
Yuk, kita bahas satu per satu strategi dalam memilih influencer yang paling pas untuk mempromosikan produk kuliner Anda.
1. Pertimbangkan Skala Influencer dan Engagement Rate
Pertama, Anda perlu mempertimbangkan skala influencer mana yang paling sesuai dengan tujuan dan anggaran kampanye Anda.
Ada beberapa jenis influencer berdasarkan jumlah pengikutnya:
Mega-influencer: Selebriti dengan pengikut di atas 1 juta orang
Macro-influencer: Publik figur dengan 500 ribu - 1 juta pengikut
Middle-influencer: 50 ribu - 500 ribu pengikut
Micro-influencer: 10 ribu - 50 ribu pengikut
Nano-influencer: 1 ribu - 10 ribu pengikut
Masing-masing jenis tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Macro dan Mega-influencer lebih efektif menjangkau massa, namun biayanya jauh lebih mahal.
Micro dan nano-influencer lebih terjangkau, namun jangkauannya lebih sempit dan personal.
Lalu, perhatikan juga berapa engagement rate influencer tersebut, yaitu seberapa banyak pengikut yang aktif menyukai dan mengomentari setiap kontennya.
Semakin tinggi rasio engagement-nya, semakin baik pula interaksinya dengan audiens.
2. Tinjau Karakteristik Audiens Influencer
Masih ingat: tak kenal, maka tersesat di jalan? Selain target audiens bisnis, Anda juga perlu tahu karakter target audiens sang influencer.
Jadi, selalu tanyakan apakah demografi dan minat pengikut mereka sesuai dengan target audiens dari bisnis kuliner Anda.
Media sosial umumnya menyediakan data demografis audiens, seperti rentang usia, jenis kelamin, lokasi, dan kategori minat.
Anda juga bisa mengamati jenis konten dan gaya hidup yang disampaikan seorang influencer; untuk menilai apakah audiens tersebut cenderung mencerminkan kelas ekonomi tertentu.
Misalnya, influencer A kerap membagikan momen liburan mewah, kuliner di restoran mahal, atau produk makanan/minuman premium.
Sedangkan influencer B lebih sering membagikan pengalaman menemukan warung makan legendaris dan produk makanan enak yang hemat di kantong.
Dari sini Anda bisa membuat perkiraan kasar mengenai segmen pendapatan audiens.
Selain itu, langsung saja tanyakan dan wawancarai influencer terpilih mengenai profil audiens mereka berdasarkan pengamatan mereka selama ini.
3. Perhatikan Gaya dan Kualitas Konten Influencer
Selanjutnya, Anda perlu mengamati gaya penyampaian si influencer ketika membuat konten promosi produk tertentu.
Apakah gayanya memikat dan meyakinkan? Apakah kontennya dibuat dengan kualitas yang baik?
Carilah influencer yang pandai bercerita dan bisa membuat audiens seolah "melihat dan merasakan" produk kuliner yang dipromosikan.
Bukan sekadar memamerkan tampilan makanan semata. Pasalnya, mereka harus mampu membangkitkan "rasa penasaran" audiens untuk mencoba sendiri menu yang dipromosikannya.
4. Pastikan Kredibilitas Influencer
Cermati baik-baik rekam jejak sang influencer; apakah ia selalu menjaga integritas dalam setiap promosinya atau justru hanya sekadar memburu keuntungan semata.
Influencer kuliner yang kredibel biasanya konsisten membagikan ulasan jujur mengenai rasa, pelayanan, hingga pengalaman di suatu tempat makan.
Mereka tidak segan untuk mengkritik jika memang ada hal yang kurang memuaskan. Inilah yang membuat audiens lebih percaya dengan rekomendasi mereka.
Sebaliknya, waspadalah terhadap influencer yang kelihatannya selalu memuji berlebihan seolah tidak ada cela sedikitpun dalam setiap promosinya.
Bisa jadi ini hanya untuk menyenangkan klien tanpa mempedulikan objektivitas penilaian.
Hal ini bisa saja membuat audiens mencurigai dan menurunkan kepercayaan terhadap rekomendasi sang influencer.
5. Cek Ulasan dan Testimoni dari Brand Lain
Untuk memastikan kredibilitas dan profesionalitas seorang influencer, Anda juga bisa mencari tahu bagaimana kinerja dan ulasan mereka dari brand lain yang pernah berkolaborasi.
Tanyakan langsung atau cermati komentar yang diberikan pada konten promosinya. Bila Anda menemukan komentar positif dan pujian dari brand kuliner lain, hal ini bisa dijadikan pertimbangan positif.
Influencer profesional biasanya juga memiliki rate card dan portofolio rekam jejak kerja sama dengan berbagai brand kuliner.
Anda bisa melihat konten promosi yang pernah dibuatnya dan testimoni brand sebagai bahan pertimbangan.
6. Pahami Performa Data Analitik Influencer
Penting untuk menganalisis data analitik dari seorang influencer sebelum benar-benar menggaetnya untuk kampanye promosi bisnis kuliner Anda.
Data-data ini akan memberi gambaran yang jelas mengenai kinerja serta potensi seorang influencer dalam menjangkau dan mengonversi audiens menjadi calon konsumen.
Sebelumnya telah disebutkan beberapa metrik analitik kunci yang perlu Anda pahami. Berikut penjelasannya:
Engagement rate: Menunjukkan seberapa baik seorang influencer dapat membangun interaksi dengan audiensnya. Dilihat dari jumlah like, komentar, share, dll pada setiap kontennya.
Jangkauan (reach) konten: Mengukur berapa banyak akun unik yang melihat konten dari influencer tersebut, baik melalui feed, stories, ataupun tayangan video.
Klik tautan: Khusus untuk influencer yang menyertakan tautan promosi, Anda bisa melihat berapa banyak pengikutnya yang benar-benar mengklik tautan tersebut.
Audiens demografis: Menganalisis profil demografis seperti usia, jenis kelamin, lokasi, serta minat audiens mayoritas sang influencer untuk memastikan kesesuaiannya.
Konversi penjualan: Data mengenai estimasi jumlah penjualan atau konsumen baru yang berhasil dikonversi melalui kampanye influencer sebelumnya.
Untuk memulai memahami, lakukan pengamatan langsung terhadap akun media sosial calon influencer.
Perhatikan jumlah pengikut, jenis konten yang dibagikan, tingkat engagement, serta responnya dalam membalas komentar audiens.
Ini akan memberi gambaran seberapa aktif dan dekat ia dengan pengikutnya. Selanjutnya, lakukan wawancara singkat dengan beberapa kandidat.
Tanyakan seputar demografi dan profil pengikutnya, pengalaman kerja sama sebelumnya, ekspektasi biaya endorsement, dan kesediaannya dalam menerima arahan konsep dari Anda.
Untuk kandidat terpilih, berikan tes proyek kecil dulu sebelum kerjasama jangka panjang. Evaluasi kualitas hasil kontennya, ketepatan sasaran, dan kemampuan bernegosiasi.
Nutapos, Bantu Anda Pantau Hasil Promosi dari Influencer Marketing
Selain bantu bisnis kuliner Anda mengelola transaksi penjualan, fitur dari aplikasi kasir Nutapos juga memudahkan Anda dalam memantau hasil dari pemasaran influencer.
Semua otomatis! Jadi, Anda tidak perlu lagi repot-repot mencatat secara manual atau menebak-nebak efektivitas kampanye pemasaran. Bagaimana caranya? Lewat:
Atur Promo | Laporan Penjualan | Laporan Stok |
---|---|---|
Tambahkan data promo eksklusif yang Anda jalankan bersama influencer. | Pantau perubahan penjualan setelah kampanye influencer dilaksanakan, real-time lewat dashboard nutacloud. | Pantau apakah stok menu tertentu berkurang sesuai permintaan yang meningkat setelah promosi. |
Fleksibel atur program promosi berupa penjualan paket makanan dan minuman tertentu. | Mudah dipahami dan Anda bisa lihat berdasarkan kategori item, promo/diskon, dan rentang waktu tertentu. | Segera tahu kapan harus menambah stok, sehingga tidak kehabisan bahan baku saat permintaan tinggi. |
Ingin riset dulu? Klik di sini untuk melihat ratusan ulasan pengguna Nutapos. Atau hubungi Mbak Karina untuk demo gratis dan diskusi mengenai kebutuhan spesifik bisnis Anda.
Tim Nutapos selalu siap bantu Anda mengoptimalkan operasional bisnis!
Kesimpulan
Influencer marketing telah terbukti ampuh untuk menjangkau dan memikat audiens di era digital yang serba terhubung saat ini.
Kuncinya terletak pada memilih influencer yang benar-benar tepat dan menjalankan strategi yang matang.
Mulai dari memahami target audiens, memilih platform yang sesuai, mencari influencer kredibel di bidang kuliner, hingga membuat kampanye yang otentik dan persuasif.
Tak lupa pula pantau dampak nyata promosi influencer tersebut terhadap lonjakan penjualan dengan memanfaatkan aplikasi kasir modern, seperti Nutapos.
Dengan persiapan dan evaluasi saksama, pemasaran influencer bisa mengangkat kesuksesan bisnis kuliner Anda agar jadi semakin digemari pelanggan!
Комментарии