top of page
  • Instagram Nutapos - Aplikasi Kasir Kuliner
  • Nutapos - Aplikasi Kasir Kuliner
  • LinkedIn
  • YouTube Nutapos - Aplikasi Kasir Kuliner
  • TikTok Nutapos - Aplikasi Kasir Kuliner
Gambar penulisAnnida Ul

Panduan Lengkap Strategi Pemasaran Media Sosial untuk UMKM Kuliner

Pemilik bisnis sedang membuat konten untuk strategi pemasaran media sosial.
Pemilik bisnis sedang membuat konten untuk strategi pemasaran media sosial.

Bingung mencari cara jitu untuk menarik pelanggan baru ke bisnis kuliner Anda? Strategi pemasaran media sosial bisa jadi jawabannya!


Selain tempat untuk berbagi visual menarik dan cerita pengguna, media sosial merupakan alat pemasaran yang kuat dan dapat membantu Anda menjangkau lebih banyak orang.


Dari Instagram hingga Facebook, setiap platform pun memiliki keunggulan dan target pasar tersendiri.


Penasaran bagaimana cara memulai? Bagaimana membuat konten yang efektif menarik perhatian?


Panduan dari Nutapos kali ini akan membantu Anda memahami serba-serbi pemasaran media sosial untuk bisnis kuliner UMKM Anda, dari pengertian hingga tren terbaru.


Yuk, kita mulai dan lihat bagaimana media sosial bisa mengubah cara Anda berbisnis!

Daftar Isi

Apa Itu Strategi Pemasaran Media Sosial?


Pentingnya Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Sosial

  1. Meningkatkan Kesadaran Merek (Brand Awareness)

  2. Interaksi Langsung dengan Pelanggan

  3. Meningkatkan Penjualan dan Konversi

  4. Mengumpulkan Data dan Insight tentang Pelanggan


Langkah Membuat Strategi Pemasaran Media Sosial yang Efektif

  1. Anda Harus Punya Tujuan/Arah yang Jelas dan Spesifik

  2. Pahami Karakteristik Target Audiens Sebelum Membuat Konten

  3. Buat Rencana Konten (Content Plan) yang Konsisten

  4. Variasikan Jenis Konten yang Dibagikan

  5. Aktif Berinteraksi dengan Audiens

  6. Jangan Ragu Menggunakan Iklan Berbayar atau Influencer

  7. Pantau Performa Konten dan Sesuaikan Strategi Pemasaran Media Sosial Selanjutnya


Kesimpulan


Apa Itu Strategi Pemasaran Media Sosial?

Strategi pemasaran media sosial adalah proses mempromosikan bisnis Anda melalui platform media sosial.


Tujuannya untuk menarik perhatian pelanggan potensial dan membangun hubungan dengan mereka.


Melalui platform seperti WhatsApp, Facebook, Instagram, X, TikTok dan lainnya, Anda bisa membagikan konten yang menarik dan relevan.


Format konten bisa berupa foto, video, infografis, atau update tentang produk dan layanan Anda.


Pemasaran ini juga melibatkan interaksi dengan pelanggan. Anda bisa menjawab pertanyaan, menanggapi komentar, dan berterima kasih atas feedback yang diberikan.


Selain itu, Anda bisa menggunakan iklan berbayar di media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Iklan ini bisa disesuaikan dengan target pasar Anda, sehingga lebih efektif.


Pentingnya Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Sosial

Manusia itu makhluk sosial, begitu pula sebaiknya brand atau bisnis yang Anda bangun.


Terlebih lagi, rata-rata orang Indonesia menghabiskan sekitar 1 jam 44 menit untuk scrolling aplikasi media sosial.


Hal ini menjadikan media sosial bagian penting dalam kehidupan sehari-hari banyak orang. Selain itu, ada beberapa alasan lain:


1. Meningkatkan Kesadaran Merek (Brand Awareness)

Tak kenal, maka tak ada kunjungan. Namun dengan media sosial, Anda bisa memperkenalkan bisnis kuliner yang telah dibangun kepada banyak orang.


Apalagi dengan pembuatan konten yang menarik dan informatif, Anda bisa membuat merek jadi lebih dikenal.


Contohnya, foto dan deskripsi makanan yang menggugah selera atau video singkat lucu yang relevan bisa menarik perhatian banyak pengguna.


Contoh lain, Anda bisa membagikan cerita, pengalaman, atau momen terkait bisnis.


Ceritakan hal-hal yang terjadi di balik layar tentang proses memasak, proses membeli bahan, atau perjalanan bisnis Anda.


Cerita-cerita ini akan membuat bisnis Anda terlihat lebih manusiawi dan menarik perhatian mereka.


2. Interaksi Langsung dengan Pelanggan

Suatu brand wajib berinteraksi dengan pelanggan mereka. Pasalnya, interaksi ini bisa membantu Anda membangun hubungan yang lebih intim dan personal dengan pelanggan.


Nah, media sosial memiliki banyak fitur yang memudahkan Anda untuk menyukai postingan, menjawab pertanyaan, menanggapi komentar, membuat polling, dan masih banyak lagi.


3. Meningkatkan Penjualan dan Konversi

Pemasaran media sosial bisa meningkatkan penjualan dan konversi. Namun, Anda memerlukan strategi konten yang tepat.


Contohnya, Anda ingin memberikan promosi khusus atau penawaran menarik untuk mendorong pelanggan baru melakukan pembelian.


Selain itu, fitur seperti "Shop" di TikTok atau "Buy Button" di Facebook Marketplace dapat memudahkan pelanggan untuk membeli produk Anda langsung dari platform.

4. Mengumpulkan Data dan Insight tentang Pelanggan

Strategi social media marketing haruslah berbasis data. Tujuannya agar iklan atau konten yang Anda buat sesuai dengan minat target audiens.


Media sosial menyediakan banyak data yang berguna tentang pelanggan Anda. Anda bisa mengetahui demografi, preferensi, dan perilaku mereka.


Misalnya, jika Anda melihat banyak pengikut tertarik pada makanan sehat, Anda bisa fokus membuat konten dan promosi yang sesuai dengan minat ini.


Langkah Membuat Strategi Pemasaran Media Sosial yang Efektif

Tanpa basa-basi, langsung kita bahas bagaimana cara membuat strategi pemasaran makanan yang efektif!


1. Anda Harus Punya Tujuan/Arah yang Jelas dan Spesifik

Tanpa tujuan yang jelas, Anda tidak akan tahu apakah strategi pemasaran yang dipakai akan berhasil atau tidak.


Terdapat banyak tujuan atau arah yang mungkin sesuai dengan kondisi bisnis Anda sekarang, seperti:


a. Meningkatkan Kesadaran Merek

Anda ingin lebih banyak orang tahu tentang restoran Anda. Tujuan ini bisa diukur dengan jumlah pengikut baru di media sosial atau jumlah tayangan (impressions).


b. Meningkatkan Penjualan

Anda ingin lebih banyak pelanggan membeli produk. Ukur tujuan ini dengan tingkat penjualan, jumlah pesanan online, atau jumlah kupon yang digunakan dari promosi media sosial.


c. Meningkatkan Interaksi dengan Pelanggan

Anda ingin akun bisnis lebih banyak berinteraksi dengan pelanggan, seperti mendapatkan lebih banyak komentar, like, save, atau share.


Lihat engagement rate (tingkat keterlibatan), jumlah komentar, dan jumlah pesan yang diterima.


d. Mendapatkan Review atau Ulasan Positif

Anda ingin pelanggan baru atau lama menulis ulasan positif di platform seperti Google Maps atau platform e-commerce.


Ukur pencapaian ini dengan jumlah ulasan yang diterima dan rating rata-rata yang diberikan pelanggan.


Selanjutnya, 4 contoh tujuan di atas harus jadi lebih spesifik. Jangan hanya mengatakan "Saya ingin meningkatkan penjualan".


Tetapkan angka spesifik, seperti "Saya ingin meningkatkan penjualan sebesar 20% dalam 3 bulan ke depan". Mengapa demikian? Agar upaya pemasaran Anda jadi lebih fokus dan terarah.


Pastikan pula tujuan Anda realistis. Apabila Anda baru memulai pemasaran media sosial dengan budget minim, jangan menuntut berharap mendapatkan ribuan pengikut dalam satu bulan.


Mulailah dengan tujuan dalam skala kecil dan tingkatkan secara bertahap, sesuai dengan budget yang ada.


2. Pahami Karakteristik Target Audiens Sebelum Membuat Konten

Memahami siapa target audiens atau pelanggan ideal bisnis Anda akan sangat berguna dalam membuat rencana konten kedepannya.


Selain itu, Anda bisa membuat konten yang lebih relevan dan menarik dengan mengetahui siapa yang ingin Anda jangkau. Bagaimana caranya?


a. Analisis Pelanggan Saat Ini

Mulailah dengan melihat siapa pelanggan Anda saat ini. Analisis data pelanggan seperti usia, jenis kelamin, lokasi, dan preferensi mereka.


Anda bisa mendapatkan data ini dari aplikasi kasir atau sistem POS, survei pelanggan, atau interaksi langsung dengan pelanggan di restoran Anda.


b. Gunakan Media Sosial

Platform media sosial juga menyediakan alat analitik yang bisa membantu Anda memahami demografi pengikut akun bisnis.


Lihat data seperti usia, jenis kelamin, lokasi, dan waktu aktivitas pengikut Anda di Facebook Insights atau Instagram Analytics.

Strategi pemasaran media sosial.

c. Survei dan Feedback

Buat survei online singkat untuk pelanggan Anda. Tanyakan tentang preferensi mereka, kebiasaan makan, dan apa yang mereka cari dari sebuah restoran.


Setelah Anda mendapat data dasar ini, langkah selanjutnya adalah membuat segmentasi audiens berdasarkan kategori.


Contohnya, jika Anda menjual makanan cepat saji, targetkan remaja dan pekerja muda di kota besar. Segmentasi ini juga dapat dilihat dari gaya hidup, minat, dan nilai moral pelanggan.


Misalnya, jika Anda menjual makanan berbahan organik, targetkan orang-orang yang peduli dengan kesehatan dan lingkungan.


Ada pula segmentasi berdasarkan kebiasaan makan, frekuensi kunjungan, dan preferensi menu kuliner.


Targetkan konten Anda pada orang-orang yang suka makan di luar dan mementingkan kualitas makanan apabila bisnis kuliner fokus pada konsep fine dining.


3. Buat Rencana Konten (Content Plan) yang Konsisten

Untuk bisnis kuliner UMKM, memiliki rencana konten yang jelas dan konsisten akan membantu Anda tetap teratur dan fokus dalam menarik perhatian audiens.


Berikut langkah untuk membuat rencana konten yang memberikan nilai pada audiens:


a. Buat Kalender Konten

Buat kalender konten untuk merencanakan apa yang akan di-posting dan kapan. Kalender ini harus mencakup jenis konten, tanggal publikasi, dan platform yang digunakan.


Anda bisa merencanakan posting foto menu spesial setiap Senin, tips memasak setiap Rabu, dan cerita pelanggan setiap Jumat.


Buat jadwal posting yang teratur dan patuhi jadwal tersebut. Contohnya, posting 3 kali seminggu di Instagram, 2 kali seminggu di Facebook, dan setiap hari di TikTok.


Contoh kalender konten media sosial sederhana:

Minggu 1

Senin: Foto menu spesial dengan deskripsi menarik

Rabu: Video tips memasak dengan bahan lokal

Jumat: Testimoni pelanggan dengan foto mereka di restoran


Minggu 2

Senin: Infografis tentang manfaat bahan makanan yang digunakan

Rabu: Live cooking demo di Instagram

Jumat: Promosi diskon akhir pekan

b. Proses Pembuatan Konten

Kumpulkan dulu ide-ide konten dari berbagai sumber. Anda bisa mendapatkan inspirasi dari tren kuliner, feedback pelanggan, atau kompetitor (ATM; amati, tiru, modifikasi).


Gunakan kamera yang bagus untuk foto dan video. Pastikan pencahayaan dan angle yang menarik.


Jika Anda membuat konten tulisan, pastikan informasi yang disampaikan jelas dan bermanfaat. Setelah konten diproduksi, lakukan editing untuk memastikan kualitasnya.

Content creator sedang membuat video untuk strategi pemasaran media sosial.
Content creator sedang membuat video untuk strategi pemasaran media sosial.

Edit foto dan video dengan aplikasi seperti Adobe Lightroom, CapCut, atau Canva. Untuk konten tulisan, periksa ejaan dan tata bahasa agar mudah dibaca.


c. Distribusi Konten

Agar strategi pemasaran umkm melalui media sosial lebih terfokus, tentukan satu atau lebih platform media sosial yang paling relevan dengan target audiens Anda.


Facebook, Instagram, dan TikTok adalah beberapa platform populer di Indonesia untuk bisnis kuliner.


Setiap platform memiliki karakteristik dan audiens yang berbeda, jadi sesuaikan konten Anda dengan platform yang digunakan.


d. Gunakan Hashtag yang Relevan

Hashtag membantu mengelompokkan dan meningkatkan visibilitas konten Anda.


Akan tetapi, gunakan hashtag yang relevan saja dengan konten dan industri Anda, seperti #kulinerjakarta, #makananenak, atau #resepnusantara.


4. Variasikan Jenis Konten yang Dibagikan


Agar audiens tidak bosan dan selalu tertarik dengan apa yang Anda bagikan, variasikan jenis konten yang Anda unggah di media sosial.


Apa saja jenis konten yang bisa Anda bagikan dan bagaimana cara menggunakannya dengan efektif? Berikut contoh ide konten instagram makanan atau media sosial lainnya:

Ide

Penjelasan

Foto Makanan

Foto close-up dari makanan dengan latar belakang yang bersih untuk menonjolkan detail dan tekstur makanan.

Video Makanan

Video singkat tentang proses memasak, plating makanan, atau video slow-motion dari makanan yang sedang dipotong atau disajikan.

Kombinasi

Foto atau video langkah-langkah membuat resep menu makanan harian.

User-generated Content

Semua jenis konten yang dibuat oleh konsumen atau pelanggan Anda.

Tips

Berikan tips memasak yang berguna, seperti cara memotong sayuran dengan cepat, atau cara membuat saus yang lezat.

Cerita Pelanggan

Bagikan cerita dari pelanggan setia Anda, yang selalu datang setiap minggu atau seseorang yang merayakan momen spesial di restoran Anda.

Testimoni

Bagikan testimoni positif dari pelanggan, bisa dalam bentuk kutipan teks, video singkat, atau bahkan screenshot dari ulasan di platform lain.

Konten Edukasi

Infografis atau video tentang nilai gizi dari bahan makanan yang Anda gunakan.

Penawaran Spesial

Bagikan informasi tentang promosi atau diskon khusus, misalnya diskon pelanggan pertama kali atau paket hemat untuk keluarga.

Kontes atau Giveaway

Adakan kontes atau giveaway, seperti membagikan foto makanan favorit dari restoran Anda dan kesempatan memenangkan voucher.

Polling atau Kuis

Adakan polling untuk menentukan menu spesial minggu ini atau buat kuis tentang pengetahuan kuliner yang ringan dan menyenangkan.


5. Aktif Berinteraksi dengan Audiens

Dengan aktif berinteraksi dengan audiens, Anda bisa membangun hubungan yang kuat dan menciptakan komunitas yang loyal dan terlibat.


Interaksi yang konsisten dan positif pun bisa meningkatkan penilaian pelanggan terhadap bisnis Anda dan mendorong mereka untuk terus kembali.


a. Balas Komentar di Postingan

Mulai dari sekarang, jangan biarkan komentar pelanggan di postingan Anda tidak terjawab.


Luangkan waktu setiap hari untuk membalas komentar, baik itu pujian, pertanyaan, atau kritik. Balasan yang ramah dan cepat menunjukkan bahwa Anda peduli dengan mereka.


b. Jawab Pesan Langsung (Direct Message)

Pelanggan biasanya mengirim pesan langsung untuk bertanya tentang menu, jam operasional, atau cara pemesanan.


Jawab pesan ini secepat mungkin dengan informasi yang lengkap dan jelas. Respons yang cepat bisa meningkatkan kepuasan dan kemungkinan mereka datang ke restoran atau kafe Anda.


c. Buat Pertanyaan Terbuka di Postingan

Di akhir postingan dalam cara pemasaran melalui media sosial Anda, ajak audiens untuk berpartisipasi dengan membuat forum singkat pertanyaan terbuka.


Misalnya, "Apa menu favorit Anda di restoran kami?" atau "Apa ide menu baru yang ingin Anda lihat?". Ini mendorong audiens untuk berkomentar dan berbagi pendapat mereka.


d. Adakan Kontes dan Giveaway

Kontes dan giveaway bisa meningkatkan keterlibatan audiens. Minta mereka untuk membagikan foto makanan, minuman, atau spot terbaik dari restoran Anda.


Lalu, tag teman-teman mereka untuk ikut serta. Berikan hadiah menarik seperti voucher makan gratis atau diskon khusus.


e. Live Streaming

Adakan sesi live streaming di Instagram, TikTok, atau Facebook untuk berinteraksi langsung dengan audiens. Anda bisa melakukan demo memasak, tur restoran, atau sesi tanya jawab.


Live streaming akan memberikan kesempatan bagi audiens untuk melihat sisi lain dari bisnis Anda dan berinteraksi secara real-time.


f. Berterima Kasih atas Feedback

Saat pelanggan memberikan feedback, baik positif maupun negatif, selalulah berterima kasih.


Tunjukkan bahwa Anda menghargai waktu mereka untuk memberikan masukan dan siap untuk memperbaiki jika ada kekurangan.


g. Apresiasi Pelanggan Setia

Buat postingan khusus untuk mengapresiasi pelanggan setia. Bagikan cerita tentang pelanggan yang sering datang atau yang memberikan ulasan positif.


Ini menunjukkan bahwa Anda menghargai mereka dan bisa meningkatkan loyalitas pelanggan lain.


6. Jangan Ragu Menggunakan Iklan Berbayar atau Influencer

Memanfaatkan iklan berbayar dan bekerjasama dengan influencer bisa memperluas jangkauan pemasaran dan menarik lebih banyak pelanggan ke bisnis kuliner Anda.


Sebelum memulai kampanye iklan berbayar, tentukan dulu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang jelas akan membantu Anda dalam merancang iklan yang tepat.


Setiap platform media sosial memiliki keunggulannya sendiri. Facebook dan Instagram adalah pilihan populer untuk bisnis kuliner karena visualisasi yang kuat.


Anda bisa membuat iklan yang menampilkan foto atau video makanan dengan deskripsi yang menggugah selera.


Lalu, manfaatkan fitur segmentasi audiens untuk menargetkan iklan Anda kepada orang-orang yang paling mungkin tertarik dengan bisnis kuliner Anda.


Anda bisa menargetkan berdasarkan usia, lokasi, minat, dan perilaku. Misalnya, targetkan iklan kepada orang-orang di sekitar lokasi restoran Anda yang tertarik dengan kuliner.


Jangan lupakan elemen visual iklan. Pastikan gambar atau video yang Anda gunakan berkualitas tinggi dan menarik perhatian.


Teks iklan harus singkat, jelas, dan menggugah selera. Sertakan ajakan bertindak (call-to-action) yang kuat seperti "Coba sekarang!" atau "Dapatkan diskon spesial hari ini!".


Pastikan informasi penting seperti alamat restoran atau link pemesanan juga tercantum.


Untuk kerjasama dengan influencer, Anda perlu mencari influencer yang relevan dengan bisnis dan memiliki audiens yang sesuai dengan target pasar Anda.


Influencer kuliner, food bloggers/vloggers, atau selebriti lokal yang suka makanan bisa menjadi pilihan yang pas. Pastikan mereka memiliki engagement yang tinggi dan followers yang aktif.


Sebelum meminta kerjasama, bangun hubungan dulu dengan influencer. Mulailah dengan mengikuti akun mereka, berkomentar di postingan mereka, atau mengirim pesan apresiasi.


Selanjutnya, tentukan bentuk kerjasama yang sesuai, apakah itu review makanan, postingan sponsor, giveaway, atau event khusus.


Jelaskan apa yang Anda harapkan dari kerjasama tersebut dan apa yang bisa mereka dapatkan sebagai imbalannya, seperti bayaran atau makanan gratis.


Biarkan influencer memiliki kebebasan untuk menyampaikan pesan dengan cara mereka sendiri.


Sebab, mereka lebih tahu bagaimana berkomunikasi dengan audiens mereka. Namun, pastikan mereka memahami nilai dan pesan utama bisnis Anda.


7. Pantau Performa Konten dan Sesuaikan Strategi Pemasaran Media Sosial Selanjutnya

Setiap platform media sosial memiliki alat analitik sendiri, seperti Facebook Insights, Instagram Analytics, dan Twitter Analytics.


Alat-alat ini memberikan data tentang performa setiap postingan, termasuk jumlah like, komentar, share, dan jangkauan.


Buat jadwal rutin untuk mencatat dan menganalisis data performa konten Anda. Anda bisa lakukan analisis mingguan atau bulanan untuk melihat tren dan perubahan yang terjadi.


Simpan data ini dalam spreadsheet untuk memudahkan analisis. Kemudian, lihat data performa konten untuk memahami apa yang berhasil dan apa yang tidak.


Perhatikan postingan mana yang mendapatkan engagement tinggi dan mana yang tidak. Cobalah untuk mengidentifikasi pola atau tema yang menarik bagi audiens Anda.


Lalu, sesuaikan strategi pemasaran di bulan selanjutnya berdasarkan hasil analisis ini. Adapun metrik yang harus Anda perhatikan:


Engagement rate mengukur seberapa banyak audiens berinteraksi dengan konten Anda. Ini termasuk like, komentar, share, dan klik.


Reach menunjukkan berapa banyak orang yang melihat konten Anda. Ini penting untuk memahami seberapa luas jangkauan konten Anda.


Conversion rate mengukur berapa banyak orang yang melakukan tindakan yang diinginkan, seperti melakukan pemesanan atau mengunjungi situs web.


Follower growth mengukur pertumbuhan jumlah pengikut Anda, seberapa banyak orang yang tertarik dan ingin terus mengikuti konten Anda.


Kesimpulan

Pemasaran dengan menggunakan media sosial untuk bisnis kuliner UMKM bisa memberikan banyak manfaat, dengan:


  • Tujuan yang jelas.

  • Memahami audiens.

  • Membuat rencana konten yang konsisten.

  • Memvariasikan jenis konten.

  • Berinteraksi aktif dengan audiens.

  • Memanfaatkan iklan berbayar dan influencer.

  • Memantau performa konten.


Sehingga, memungkinkan Anda untuk meningkatkan visibilitas merek dan penjualan.


Perlu diingat, strategi pemasaran media sosial tidak soal mem-posting saja, tapi juga tentang membangun hubungan dengan calon pelanggan Anda.


Jadi, gunakan strategi yang tepat dan konsisten, agar Anda bisa mengembangkan bisnis kuliner dengan lebih cepat dan efektif.

Strategi pemasaran media sosial.

Comments


bottom of page