top of page
  • Instagram Nutapos - Aplikasi Kasir Kuliner
  • Nutapos - Aplikasi Kasir Kuliner
  • LinkedIn
  • YouTube Nutapos - Aplikasi Kasir Kuliner
  • TikTok Nutapos - Aplikasi Kasir Kuliner

Panduan Lengkap Usaha Kedai Kopi: Peluang, Modal dan 8 Tips Membangun


Contoh usaha kedai kopi dengan desain interior minimalis
Contoh usaha kedai kopi dengan desain interior minimalis

Dari tahun 2019 sampai sekarang, usaha kedai kopi telah berkembang pesat dan menjadi salah satu bisnis paling populer di Indonesia.


Tidak hanya di kota besar, tapi juga di kota-kota kecil, kedai kopi menjadi tempat hangout yang disukai berbagai kalangan, dari Gen Z, Millennial, sampai Gen X.


Sebab, kopi bukan sekadar minuman saja, akan tetapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup kebanyakan orang.


Di artikel ini, nutapos akan mengulas secara mendalam mengenai peluang pasar, penghitungan modal awal, penyusunan rencana bisnis, dan 8 tips praktis untuk memulai bisnis kedai kopi!

Daftar Isi

Memahami Peluang Pasar Usaha Kedai Kopi


Cara Menghitung Modal Usaha Kedai Kopi


Menyusun Rencana Bisnis Kedai Kopi

  1. Analisis Pasar

  2. Strategi Pemasaran

  3. Rencana Keuangan

  4. Rencana Operasional


8 Tips Memulai Usaha Kedai Kopi di Indonesia

  1. Menciptakan Ambiance dan Tema yang Distingtif

  2. Memilih Lokasi yang Pas

  3. Menekankan pada Kualitas Kopi dan Membuat Variasi Menu

  4. Merekrut dan Melatih Tim yang Kompeten

  5. Memberikan Pelayanan yang Unggul

  6. Mengadaptasi Tren Pasar dan Preferensi Pelanggan

  7. Otomatisasi Manajemen Keuangan

  8. Serius Menanggapi Umpan Balik Pelanggan


Kesimpulan


Memahami Peluang Pasar Usaha Kedai Kopi

Industri kopi di Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan; konsumsi domestik meningkat dikarenakan semakin mengakarnya budaya ngopi di kafe.


Menurut laporan dari Smartscrapers, terdapat sekitar 62.215 kedai kopi di Indonesia, dan setengah totalnya ada di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.


Data dari Statista menunjukkan nilai penjualan dari kafe dan bar di Indonesia mencapai 1,9 miliar dolar AS (sekitar 31 triliun rupiah) pada tahun 2022.


Angka ini diperkirakan akan terus tumbuh pada tahun 2026, mencapai nilai sekitar 3,8 miliar dolar AS (sekitar 52 triliun rupiah).


Dari kedua data ini saja, kita bisa menyimpulkan bahwa peluang pasar untuk kedai kopi sangatlah besar.


Namun, dengan meningkatnya persaingan, Anda harus bisa menyajikan kualitas kopi yang baik serta pengalaman unik bagi pengunjung.


Survei dari Snapcart menjelaskan sekitar 79% masyarakat Indonesia merupakan konsumen kopi. 63% lebih suka pergi ke kedai kopi di hari biasa dibanding hari libur, ketika sedang mengerjakan tugas atau bekerja.


Mereka gemar minum seduhan kopi manual dari biji kopi lokal yang berkualitas dan minuman es kopi susu dalam berbagai rasa.


Generasi muda juga lebih menyukai nongkrong di kedai kopi yang nyaman dan Instagrammable, artinya desain interior atau eksterior kedai menarik untuk di unggah di media sosial.


Cara Menghitung Modal Usaha Kedai Kopi

Modal awal untuk memulai bisnis kedai kopi bisa bervariasi, tergantung pada banyak faktor seperti lokasi, ukuran kedai, dan jenis kopi yang akan disajikan.


Secara umum, modal tersebut akan mencakup biaya sewa tempat, pembelian peralatan kopi, dekorasi, dan persediaan awal.


Agar Anda mendapat gambaran seberapa banyak biaya yang harus dikeluarkan, berikut nutapos berikan dua contoh fiktifnya:

Faktor

Kedai Kopi dengan Desain Interior dan Eksterior yang Menarik (Java Chic Café)

Kedai Kopi Sederhana dengan Kopi Seduh Manual (Simple Brew Corner)

Biaya Sewa Tempat

Lokasi: Pusat kota dengan ukuran 100 m²

Biaya Sewa per Bulan: Rp50.000 per m²

Total Biaya Sewa per Bulan: Rp5.000.000

Biaya Sewa per Tahun: Rp60.000.000

Lokasi: Pinggir kota dengan ukuran 30 m²

Biaya Sewa per Bulan: Rp30.000 per m²

Total Biaya Sewa per Bulan: Rp900.000

Biaya Sewa per Tahun: Rp10.800.000

Renovasi dan Dekorasi

Desain Interior: Rp200.000.000 (termasuk furniture, lighting, dan tema dekoratif)

Desain Eksterior: Rp50.000.000 (termasuk signage dan fasad)

Desain Interior: Rp20.000.000 (termasuk furniture sederhana dan dekorasi minimalis)

Peralatan

Mesin Espresso: Rp100.000.000

Grinder: Rp20.000.000

Peralatan Dapur Lainnya: Rp30.000.000

Kettle Elektrik: Rp2.000.000

Grinder Manual: Rp1.000.000

Peralatan Seduh Manual (French Press, Pour Over, dll.): Rp3.000.000

Persediaan Awal

Biji Kopi, Susu, dan Bahan Lain: Rp10.000.000

Biji Kopi dan Bahan Lain: Rp5.000.000

Biaya Operasional Lainnya

Marketing, Gaji Karyawan untuk 1 Bulan Pertama, dll: Rp50.000.000

Marketing, Gaji Karyawan untuk 1 Bulan Pertama, dll: Rp10.000.000

Total Biaya

Rp520.000.000

Rp51.800.000

Kedua skenario di atas hanyalah contoh saja. Terdapat perbedaan signifikan dalam hal pengeluaran modal awal karena tergantung pada skala dan gaya kedai kopi yang ingin dibuka.


Untuk memastikan bahwa Anda menghitung semua biaya yang diperlukan, lakukan riset pasar dan konsultasi dengan pengusaha kopi yang sudah berpengalaman.


Menyusun Rencana Bisnis Kedai Kopi

Sebuah rencana bisnis yang baik harus mencakup analisis pasar, strategi pemasaran, rencana keuangan, dan operasional.


Keempat pilar ini sangatlah penting untuk memprediksi pengeluaran dan pemasukan, serta mengatur arah pengembangan bisnis kedai kopi Anda kedepannya.


Memakai dua contoh sebelumnya, kira-kira seperti ini penyusunan rencana bisnis kedai kopi:


1. Analisis Pasar

Analisis pasar dapat membantu Anda untuk mengidentifikasi siapa pelanggan ideal bisnis, apa saja yang mereka inginkan, dan bagaimana kedai Anda bisa bersaing di pasar. Anda perlu memahami:


  • Tren pasar

  • Preferensi pelanggan

  • Demografi target pasar

  • Kekuatan dan kelemahan kompetitor


Tanpa adanya analisis pasar, Anda akan kesusahan dalam menyesuaikan produk dan layanan yang hendak ditawarkan. Akibatnya, bisnis kedai kopi tidak relevan dan tidak menarik bagi pelanggan.


Menggunakan dua contoh sebelumnya, contoh fiktif pertama dari Java Chic Café di Bandung yang mengusung tema desain urban-modern.


Kedai ini menyediakan berbagai jenis kopi premium dan makanan ringan dalam suasana yang nyaman dan estetis.


Contoh fiktif kedua untuk kedai kopi sederhana bernama Simple Brew Corner di pinggiran kota Bandung.


Kedai kopi ini memakai konsep minimalis yang hanya menawarkan kopi seduh manual berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.

Analisis Pasar

Java Chic Café

Simple Brew Corner

Target Pasar

Profesional muda, mahasiswa, dan wisatawan.

Mahasiswa, pekerja freelance, dan penduduk lokal.

Pelanggan Ideal

Umur 20-40 tahun, penghasilan menengah ke atas.

Umur 18-40 tahun, penghasilan menengah ke bawah.

Tujuan

Menjadi destinasi utama bagi pecinta kopi di Bandung dengan menyediakan produk berkualitas tinggi dan pengalaman unik.

Menyediakan alternatif kopi berkualitas tinggi yang terjangkau untuk komunitas lokal.

Tren Pasar

Meningkatnya permintaan terhadap kedai kopi unik dan Instagrammable.

Kebutuhan akan tempat nyaman untuk belajar atau bekerja dengan kopi berkualitas tinggi.

Kompetisi

Mengulas kedai kopi lain di area tersebut dan strategi yang cocok untuk menonjolkan keunikan Java Chic Café.

Analisis kedai kopi lain di sekitar dan bagaimana kedai Anda dapat menonjolkan rasa dan kenyamanan tempat.

2. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merujuk pada upaya untuk mempromosikan dan menjual produk atau layanan, seperti branding, metode promosi, penetapan harga, dan distribusi.


Strategi pemasaran yang efektif bisa membantu menarik dan mempertahankan pelanggan dengan membedakan kedai kopi Anda dari kompetitor lain. Berikut contoh strategi pemasarannya:

Strategi Pemasaran

Java Chic Café

Simple Brew Corner

Branding & Promosi

Profesional muda, mahasiswa, dan wisatawan.

Pemasaran melalui satu media sosial, word-of-mouth, papan iklan lokal, dan aktivitas komunitas.

Penawaran Produk

Umur 20-40 tahun, penghasilan menengah ke atas.

Fokus pada kualitas kopi dan pelayanan yang personal (slow bar).

Harga

Menjadi destinasi utama bagi pecinta kopi di Bandung dengan menyediakan produk berkualitas tinggi dan pengalaman unik.

Harga kompetitif dan sesuai dengan daya beli lokal.




3. Rencana Keuangan

Rencana keuangan sangat vital untuk memastikan keberlangsungan usaha. Ini termasuk menyusun estimasi anggaran awal, sumber pendanaan, pendapatan dan pengeluaran, cash flow, dan proyeksi keuangan lainnya.


Dengan rencana yang realistis, Anda dapat menggunakannya untuk menarik investor.


Sebab, rencana sudah memberikan gambaran jelas tentang kesehatan finansial dan potensi keuntungan usaha. Kira-kira seperti ini contohnya:

Rencana Keuangan

Java Chic Café

Simple Brew Corner

Modal Awal

Rp 520.000.000 (lihat rincian di atas).

Rp 51.800.000 (lihat rincian di atas).

Proyeksi Pendapatan dan Pengeluaran

Mencapai titik impas (Break-even Point) dalam 1,5 tahun.

Mencapai titik impas (Break-even Point) dalam 12 bulan.

ROI (Return of Investment)

Mengharapkan ROI dalam 2 tahun.

Mengharapkan ROI dalam 18 bulan

Break-even-point di sini berarti kedai kopi Anda sudah dapat menghasilkan cukup uang untuk menutup semua biaya operasional dan investasi, namun tanpa menghasilkan laba atau rugi.


ROI adalah metrik yang digunakan untuk mengukur berapa lama waktu dan seberapa efektif investasi awal di kedai kopi Anda akan mulai menghasilkan laba bersih.


4. Rencana Operasional

Sekalipun Anda masih menjalankan usaha sendiri, Anda tetap membutuhkan rencana operasional untuk memastikan bahwa semua aspek operasional harian kedai berjalan lancar dan efisien.


Umumnya, operasional harian sebuah kedai kopi mencakup prosedur layanan, manajemen staf, manajemen stok, dan kebutuhan logistik.


Selain itu, rencana ini juga dapat membantu mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, dan memastikan pengalaman pelanggan yang konsisten dan berkualitas.


Berikut contoh umum untuk kedai kopi yang mirip Java Chic Café & Simple Brew Corner:

Rencana Operasional

Java Chic Café

Simple Brew Corner

Struktur Organisasi

Owner, Manajer, Barista, dan Staff Operasional.

Owner dan Barista.

Rekrutmen

Merekrut individu yang memiliki passion di dunia kopi dan layanan pelanggan.

Barista yang berpengalaman dalam metode seduh manual dan pelayanan yang ramah.

8 Tips Memulai Usaha Kedai Kopi di Indonesia

Pelajari 8 tips di bawah ini agar bisnis kedai kopi Anda bisa menarik dan mempertahankan pelanggan:


1. Menciptakan Ambiance dan Tema yang Distingtif

Seperti yang telah dibahas, konsumen kopi di Indonesia menyukai tempat nongkrong yang Instagramable.


Oleh sebab itu, tempat Anda harus menawarkan karakteristik visual yang berbeda dengan kompetitor lain.


Bagaimana cara menemukannya? Anda bisa mengeluarkan sisi kreatif sendiri apabila sudah memiliki ide yang menarik dan distingtif.


Alternatif lain adalah dengan mempertimbangkan karakteristik demografis dan psikografis pelanggan ideal Anda.

Contoh usaha kedai kopi dengan gaya rustic, memberikan nuansa hangat dan alami
Contoh usaha kedai kopi dengan gaya rustic, memberikan nuansa hangat dan alami

Misalnya, kedai kopi dengan tema vintage mungkin lebih menarik bagi pecinta nostalgia, sedangkan tema modern minimalis mungkin lebih cocok untuk profesional muda urban.


Elemen unik bisa berupa dekorasi yang sesuai dan dapat mendukung tema kedai, seperti memakai barang-barang antik, karya seni lokal, budaya pop, dan sejenisnya.


Selanjutnya, perhatikan pemilihan palet warna, furniture, dan pencahayaan yang dapat menambah nuansa kedai yang Anda inginkan.


Musik juga bisa disesuaikan dengan tema yang dipilih. Misalnya, musik jazz yang lembut lebih cocok untuk suasana santai, sedang playlist indie pop bisa mendukung suasana yang lebih energik.


2. Memilih Lokasi yang Pas

Setiap jenis kedai kopi memiliki karakteristik yang berbeda dan memerlukan pertimbangan lokasi yang spesifik sesuai dengan konsep serta target pasarnya.


Tidak perlu memaksakan memilih lokasi yang strategis; Anda bisa menggali potensi lokasi yang sudah ada dan sesuaikan temanya. Berikut contohnya:


  • Kedai Kopi Hidden Gem

Kedai kopi ini biasanya memiliki keunikan tersendiri, sering kali tersembunyi dan tidak berada di jalan utama, sehingga menciptakan suasana eksklusif dan pribadi.

Lokasi seperti di gang kecil atau di belakang bangunan lain bisa menjadi pilihan Anda untuk menarik minat pelanggan yang suka mencari "rahasia tersembunyi" dan jauh dari keramaian.


  • Kedai Kopi Taman

Seperti namanya, jenis kedai kopi ini menawarkan suasana alam dengan banyak tanaman hijau dan ruang terbuka. Lokasi di pinggiran kota atau dekat dengan area piknik bisa jadi pilihan, memberikan pelanggan kesempatan untuk menikmati kopi di tengah kehijauan dan kesegaran alam.


  • Kedai Kopi Minimalis

Dengan konsep desain yang bersih dan minimalis, kedai ini menekankan pada kualitas kopi dan pengalaman menyeduh yang fokus pada esensi. Anda bisa mencari lokasi di area bisnis atau komersial dengan desain interior yang modern dan tidak terlalu ramai. Lokasi seperti ini menarik bagi pekerja profesional yang menghargai efisiensi dan kesederhanaan.


  • Kedai Kopi Rumahan

Umumnya, kedai kopi rumahan memang berada di dalam area perumahan. Namun, lokasi yang dipilih tetap harus mudah diakses oleh calon pelanggan dan warga sekitar. Jenis kedai kopi ini berbeda dengan yang lain karena Anda bisa menawarkan suasana santai nan ramah. Hasilnya, pelanggan bisa merasa seperti berkunjung ke rumah seorang teman.


3. Menekankan Kualitas Kopi dan Membuat Variasi Menu

Kualitas kopi merujuk pada pemakaian biji kopi berkualitas tinggi dari petani terpilih dan teknik penyeduhan yang tepat.


Biasanya pada kedai kopi konsep slow bar, mereka menawarkan berbagai pilihan biji kopi single-origin dan blends khusus yang bisa menunjukkan keunikan rasa dan aroma.


Metode penyeduhan juga berbeda, mulai dari pour-over, French press, Syphon, atau espresso, untuk menonjolkan karakteristik unik dari setiap biji kopi.


Apabila modal awal terbatas, Anda bisa berkunjung ke petani lokal dan menjalin kerja sama dengan mereka. Di sana, Anda juga bisa langsung melihat proses panen, pengolahan, dan sangrai.


Variasi menu kopi yang kreatif dan adaptasi terhadap preferensi konsumen dapat meningkatkan pengalaman pelanggan.


Dilansir dari Snapcart, konsumen kopi di Indonesia biasanya minum kopi cold brew, espresso-based, milk-based, dan white coffee.


Anda bisa mencari informasi resep kopi di internet dan coba sendiri seduhan yang sesuai dengan selera lidah.


Untuk kreasi kopi yang lebih kreatif, Anda bisa coba membuat nitro coffee, mocktail coffee, es kopi susu gula aren, es kopi susu flavor, dan lainnya.


Selain kopi, tawarkan minuman lain yang cocok untuk anak-anak seperti cokelat panas atau smoothies. Sertakan pilihan camilan atau hidangan ringan yang cocok untuk dinikmati bersama.


4. Merekrut dan Melatih Tim yang Kompeten

Ingat, konsistensi rasa minuman dan makanan masih menjadi faktor utama untuk menjaga loyalitas pelanggan. Jadi, rekrut tim yang tepat dan berikan mereka pelatihan yang dibutuhkan.


Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas pelayanan kedai Anda, supaya dapat meninggalkan kesan positif pada pelanggan.


Untuk proses rekrutmen, fokus pada barista yang sudah memiliki pengalaman atau pengetahuan dalam penyeduhan kopi spesial (specialty coffee).


Anda juga bisa memberikan pelatihan khusus tentang asal-usul kopi, teknik penyeduhan manual, dan pemahaman mendalam tentang profil rasa kopi yang sesuai dengan standar operasional.


Kemudian, pelatihan secara umum harus mencakup informasi tentang tema kedai dan cara karyawan berinteraksi dengan pelanggan.


Pastikan bahwa seluruh tim memahami dan dapat merangkul konsep unik kedai Anda.


Apabila kedai Anda tidak menawarkan kopi spesial, cari kandidat yang mampu menangani berbagai tugas dari penyajian kopi hingga pelayanan pelanggan dan mungkin sedikit pengelolaan kasir.


5. Memberikan Pelayanan yang Unggul

Pelayanan pelanggan yang unggul bisa menjadi faktor terpenting yang membedakan kedai kopi Anda dari kompetisi.


Terlebih lagi jika pelanggan mau memberikan ulasan positif dan membagikan pengalaman mereka. Setiap jenis kedai kopi memerlukan jenis pelayanan yang berbeda pula.


Contohnya untuk kedai kopi spesial, karyawan Anda harus dapat memberikan rekomendasi dan menjawab pertanyaan detail pelanggan terkait asal-usul biji kopi, metode penyeduhan, dan profil rasa.


Untuk kedai kopi taman, Anda bisa meminta karyawan untuk memberikan pelayanan yang santai namun penuh perhatian.


Misalnya, pelayan dapat menawarkan selimut kepada pelanggan yang kedinginan atau siap membantu pelanggan untuk memindahkan meja ke area yang lebih teduh.


Untuk kedai kopi sederhana atau rumahan, tawarkan interaksi yang hangat dan personal pada pelanggan, seperti mengingat nama dan preferensi pelanggan tetap.


Berbeda halnya untuk kedai kopi express di mana kecepatan adalah fokus utama. Karyawan Anda harus bisa mengambil dan membuat pesanan secara efisien dan akurat.


6. Mengadaptasi Tren Pasar dan Preferensi Pelanggan

Mengadaptasi tren pasar dan preferensi pelanggan di industri kopi dapat membantu kedai kopi Anda untuk tetap relevan dan menarik minat konsumen yang terus berubah.


Menurut survei online yang dilakukan oleh GoodStats, mayoritas konsumen kopi menyukai kedai yang menyediakan fasilitas ini:


  • Colokan listrik dan WiFi supaya betah berlama-lama ketika sedang bekerja atau bersantai.

  • Halaman parkir yang luas.

  • Ruang AC dan smoking room.

  • Spot untuk berfoto.


Namun, perlu diingat bahwa tidak semua tren atau preferensi cocok untuk diterapkan.


Terutama jika kedai kopi Anda telah menemukan pasar yang setia; konsistensi dapat menjadi kunci keberhasilan dalam mempertahankan pelanggan setia tersebut.


Contoh kasusnya, ada beberapa kedai kopi yang lebih menekankan pada interaksi antara pelanggan dan barista.


Mereka tidak menyediakan WiFi atau colokan listrik. Pasalnya, pelanggan yang datang lebih memilih untuk bersantai dan berdiskusi.


7. Otomatisasi Manajemen Keuangan

Otomatisasi bisa membantu Anda mengelola keuangan dengan lebih akurat dan mengurangi beban kerja manual karyawan.


Alhasil, manajemen keuangan jadi lebih efektif dan efisien untuk menjaga stabilitas bisnis.


Untuk mendukung hal ini, sekarang ada banyak aplikasi kasir atau Point of Sale yang tersedia di pasaran.


Selain memproses transaksi keuangan, sistem POS modern juga memungkinkan Anda dalam mengolah:


  • Manajemen stok

  • Pengaturan karyawan

  • Laporan komprehensif

  • Customer Relationship Management (CRM)


Penggunaan aplikasi POS yang multifungsi ini sangat menguntungkan untuk kedai kopi dari segala ukuran, memudahkan operasional sehari-hari dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.


Salah satu aplikasi kasir yang dirancang khusus untuk bisnis kuliner adalah nutapos dengan fitur yang “pas”, seperti:


Memproses transaksi pembelian dan tipe penjualan.

  • Mengelola menu kopi Anda (menambah, mengedit, atau menghapus item menu).

  • Mengelola hak akses karyawan dan absensi.

  • Melakukan pemesanan melalui aplikasi My nutapos.

  • Menyediakan opsi metode pembayaran digital e-wallet.

  • Memantau stok barang dan bahan-bahan kopi secara real-time.

  • Melihat pelaporan keuangan yang lengkap (data penjualan, inventaris, dan kinerja bisnis secara keseluruhan).

  • Dapat diintegrasikan dengan perangkat lain seperti printer struk dan pembaca Kode QR.

  • Mengelola informasi pelanggan (riwayat pembelian dan preferensi mereka).


Dengan menggunakan sistem POS yang terintegrasi, kedai kopi Anda dapat mengelola keuangan dengan lebih baik, meningkatkan operasi sehari-hari, memperkuat hubungan pelanggan, dan mengoptimalkan keseluruhan manajemen bisnis.


8. Serius Menanggapi Umpan Balik Pelanggan

Umpan balik pelanggan bisa memberikan Anda wawasan tentang apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki dalam usaha kedai kopi.


Mungkin saja beberapa pelanggan mengalami kendala yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh Anda atau karyawan, di antaranya:


  • Pelanggan mungkin memiliki keluhan tentang kualitas kopi atau makanan yang mereka beli pada hari tertentu.

  • Pelanggan mungkin merasa sangat kecewa jika stok favorit mereka habis.

  • Pelanggan juga dapat memberikan umpan balik tentang kondisi lingkungan di kedai kopi, seperti kebersihan, keramaian, atau kenyamanan tempat duduk.


Mendengarkan umpan balik bisa membantu Anda untuk memperkuat hubungan dengan pelanggan. Hal ini dapat membuat mereka merasa dihargai dan lebih loyal terhadap kedai kopi Anda.


Dengan merespons umpan balik pelanggan dengan baik, Anda dapat memperbaiki reputasi bisnis.


Pasalnya, pelanggan yang puas cenderung memberikan ulasan positif dan merekomendasikan kedai kopi Anda kepada orang lain.


Kesimpulan

Memulai usaha kedai kopi memang bukan tanpa tantangan. Akan tetapi, dengan perencanaan yang matang dan eksekusi yang tepat, usaha Anda dapat berkembang dan sukses menarik minat pelanggan.


Gunakan panduan ini sebagai langkah awal untuk memulai perjalanan Anda di industri kopi yang menggiurkan.


Mulai dari yang kecil saja dan fokus pada memberikan rasa, kualitas, dan pelayanan yang konsisten.

Apakah Anda tengah mencari solusi aplikasi kasir khusus untuk bisnis kuliner atau kedai kopi?


Pertimbangkan nutapos! Kami berkomitmen membantu Anda mengelola usaha dengan lebih efisien.


Baca lebih lanjut tentang fitur aplikasi kasir nutapos dan bagaimana kami dapat membantu memperlancar operasional bisnis kopi Anda.


Jika Anda memiliki pertanyaan, silahkan hubungi dan beritahu CS nutapos (Mbak Karina).



Comentários


bottom of page